RajaKadal Forum
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


RAJAKADAL FORUM - Tempat Berbagi Info, Ilmu dan Diskusi
 
IndeksIndeks  PortalPortal  Latest imagesLatest images  PencarianPencarian  PendaftaranPendaftaran  Login  

Share | 
 

 Mengubah Kepahitan Hidup Menjadi Damai dan Bahagia

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
PengirimMessage
RajaKadal
Admin Jancok
Admin Jancok
RajaKadal

Jumlah posting : 532
Join date : 14.08.10
Age : 39
Lokasi : Depan Si Kokom

Mengubah Kepahitan Hidup Menjadi Damai dan Bahagia Empty
PostSubyek: Mengubah Kepahitan Hidup Menjadi Damai dan Bahagia   Mengubah Kepahitan Hidup Menjadi Damai dan Bahagia EmptyFri 7 Oct - 0:57

Suatu hari seorang tua bijak didatangi seorang pemuda yang sedang dirundung masalah. Tanpa membuang waktu pemuda itu langsung menceritakan semua masalahnya.

Pak tua bijak hanya mendengarkan dengan seksama, lalu dia mengambil segenggam serbuk pahit dan meminta anak muda itu untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya serbuk pahit itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan.

“Coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya”, ujar pak tua

“Pahit, pahit sekali”, jawab pemuda itu sambil meludah ke samping

Pak tua itu tersenyum, lalu mengajak tamunya ini untuk berjalan ke tepi telaga.

Kedua orang itu berjalan berdampingan dan akhirnya sampai ke tepi telaga yang tenang itu.

Sesampai disana, Pak tua itu kembali menaburkan serbuk pahit ke telaga itu, dan dengan sepotong kayu ia mengaduknya.

“Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah.”

Saat si pemuda mereguk air itu, Pak tua kembali bertanya lagi kepadanya,
“Bagaimana rasanya ?”

“Segar”, sahut si pemuda.

“Apakah kamu merasakan pahit di dalam air itu ?” tanya pak tua

“Tidak”, sahut pemuda itu

Pak tua tertawa terbahak-bahak sambil berkata:
“Anak muda, dengarkan baik-baik. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam serbuk pahit ini, tak lebih tak kurang. Jumlah dan rasa pahit-nya pun sama dan memang akan tetap sama. Tetapi kepahitan yang kita rasakan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki, tergantung dari luas tidaknya hati/perasaan kita.

Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan, maka LAPANGKANLAH DADAMU menerima semuanya itu, LUASKANLAH HATIMU untuk menampung setiap kepahitan itu”.

Pak tua itu lalu kembali menasehatkan:
“Hatimu adalah wadah itu;
Perasaanmu adalah tempat itu;
Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya.
Jangan jadikan hatimu seperti gelas;
Buatlah hatimu laksana telaga yang mampu menampung setiap kepahitan itu;
Sehingga kepahitan itu menjadi tidak terasa dan tidak mempengaruhi kesegaran dan kedamaian hatimu”.

Anak muda, belajarlah menerima kenyataan;
Berlatihlah menerima kenyataan;
Berlatihlah untuk ikhlas serta mensyukuri setiap kenyataan.
Karena itulah yang terbaik bagimu.
Dan latihan itu akan semakin memperluas daya tampung hatimu.
Kalau kamu mau dan berusaha melatihnya terus-menerus, maka hatimu akan benar-benar seluas telaga.
Dan kamu tidak pernah merasakah kepahitan lagi, apa pun keadaan dan masalahmu, hatimu akan tetap segar, damai, dan bahagia”. 8)
Kembali Ke Atas Go down
http://red-creatives.com
 

Mengubah Kepahitan Hidup Menjadi Damai dan Bahagia

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
RajaKadal Forum :: Psychology & Personality Corner's-
Navigasi: