Selama kita hidup, masalah akan datang silih berganti untuk menguji kita. "Masalah ada karena kita ada" - ucap om Mario Teguh.
Ahahaha... jadi teringat beberapa status facebook dari kawan saya yang menulis status
"Hidup tak semudah cocote (omongan) Mario Teguh" benarkah demikian??? mungkin saja -Jika kita memandang kerasnya kehidupan dalam sudut pandang yang negatif.
Sayang sekali, kawan.. !!
Perspektif negatif terhadap suatu masalah justru lebih sering membuat kita jauh merasa lebih sulit untuk mengatasi masalah tersebut. Pikiran negatif membuat kita sibuk menyalahkan diri sendiri, orang lain maupun keadaan. Pikiran" tersebut membuat sumbu emosi kita menjadi lebih pendek. Sayangnya, seringkali pula 'bom' tersebut meledak tepat di saat orang lain mencoba bersimpati terhadap masalah kita.
Pikiran Negatif menyita sebagian besar dari memori otak kita untuk mencerna masalah dalam sudut yang konstruktif. pikiran negatif menimbulkan benih" ketakutan yang membuat kita semakin tenggelam dalam masalah kita.
Ketakutan bertanggung jawab atas sebagian besar kegagalan manusia. Dia yang mengunci mulut seseorang ketika seharusnya orang tersebut berbicara. Ketakutan selalu saja menimbulkan ilusi kegagalan. Sehingga membuat kita memilih untuk "lari" dari kegagalan dengan cara tidak melakukan apa-apa.
Masalah, sebesar apapun.. kita pasti bisa menghadapinya !
Bukankah Tuhan tidak pernah membebani seorang manusia melebihi batas kemampuannya.
- Quote :
- "Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran, dan mereka tidak dianiaya." (al-Mu`minuun: 62)
"Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekadar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya." (al-A'raaf: 42)
Masalah sepantasnya kita lihat sebagai ujian kasih sayang Tuhan kepada para hamba-Nya, agar kelak kita semakin menjadi manusia-manusia yang bertakwa.
- Quote :
- "Sesungguhnya, Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya." (al-Kahfi: 7)
Dalam beberapa kasus, seseorang bisa saja merasa bahwa ia telah melakukan segala cara yang memungkinkannya untuk keluar dari masalah, namun ia tidak melihat jalan keluar. Karena ia tidak ingat bahwa tetap ada kebaikan dalam peristiwa tersebut, ia memberontak dan marah.
- Quote :
- "Dan tidaklah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya? Sesungguhnya, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman. Katakanlah, 'Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).'" (az-Zumar: 52-54)
Yap.. kesabaran dan keikhlasan atas segala usaha kita dalam mengatasi masalah akan menjadi hadiah terbesar yang seringkali tidak kita sadari. Melalui sifat-sifat yang demikianlah, kita memiliki bekal mental yang semakin kuat untuk menghadapi ujian lain di lain waktu.
Masih berani bilang "Hidup tak semudah Cocote Mario Teguh???"
Well.. "Talk Less do More"
Tetap semangat !!