"Worry is like a rocking chair. It gives you something to do but doesn''t get you anywhere."
"Kekhawatiran itu bagaikan kursi goyang. Ia memberi kita kesibukan, tetapi tidak membawa kita ke mana-mana."Dalam memulai, mengembangkan, maupun mempertahahankan dunia usaha, seringkali entrepreneur dihinggapi banyak ketakutan. Takut jika bisnisnya gagal, takut rugi, dan takut yang lainnya. Bukan berarti itu tidak boleh sama sekali. Namun, hendaknya seorang entrepreneur mampu memberikan porsi yang tepat untuk hal ini.
Harus dibedakan antara sikap hati-hati dan sikap takut. Sebab, hal ini tidak akan pernah menghasilkan apapun. Bertahun-tahun kita khawatir, maka selama itu pula hasilnya tidak terwujud sama sekali.
Kekhawatiran hanya akan membuat kita menjadi kaku, tidak bisa berkata apa-apa, bingung dan tidak bisa melakukan tindakan apapun. Inilah musuh utama dalam dunia usaha.
Kini saatnya untuk menikmati pilihan kita : dunia usaha. Atas semua situasinya, atas semua fasenya. Akan lebih baik hasilnya daripada hanya sekadar takut dan khawatir. Ada dua kata untuk hal ini : HENTIKAN dan LUPAKAN.
Dengan begitu, maka akan semakin banyak karya yang bisa kita hasilkan. Kekhawatiran sering membunuh kita, kreativitas kita, tindakan-tindakan kita dan membuat kita menjadi seorang yang apatis.
Tentu saja hal ini berbahaya dalam dunia usaha. Kalau bisa kita mengurangi kekhawatiran kita dan mencoba untuk melakukan hal yang positif, maka setiap hari, setiap saat, setiap tindakan kita akan menjadi lebih tenang.
Satu hal yang penting adalah cobalah memikirkan solusi terbaik yang bisa dilakukan saat ini. Daripada Anda khawatir seperti duduk pada rocking chair dan terus menggoyang-goyangkan kursi tanpa arah dan tujuan. Alangkah lebih baik apabila kita menyalurkan kemampuan dan tindakan kita pada hal-hal yang jauh lebih positif.
Inilah yang sering ada pada masyarakat kita. Jika kita melihat ke pola hidup masyarakat desa, mereka lebih terlihat nerimo dengan penghasilan yang diterima. Dengan slogannya alon-alon asal klakon permasalahan sering dianggap enteng.
Apalagi dengan pepatah yang tak kalah tenarnya : Mangan ora mangan sing penting kumpul. Mereka tidak tertantang untuk melakukan hal lebih. Dunia usaha jauh dari jangkauan pemikiran mereka.
Walaupun kehidupannya serba kekurangan, mereka akan tetap enjoy asalkan masih bisa hidup bersama. Rutinitas, kenyamanan menjadi ciri kentalnya. Sangat sedikit yang berani keluar dari zona nyamannya dan melakukan sesuatu yang berbeda, termasuk terjun ke dunia usaha.
Jumlah yang sedikit inilah yang kemudian menjadi bukti kesuksesan. Lalu, termasuk golongan yang manakah posisi Anda sekarang ini?
Ingat, dunia usaha pun seperti manusia. Dari kecil, dewasa dan mati. Bisnis berjalan berdasarkan usia. Semakin dewasa, maka semakin matang. Peluang pun semakin luas.
Bisnis semakin terasah melalui perjalanan hidup. Modal yang terpenting adalah pengalaman. Ketika ingin maju, maka di awal bisnis kita harus menguasai penuh bisnis yang kita jalankan.
Menjadi keniscayaan bahwa seorang pengusaha mengetahui produk yang dijual secara detail dan matang. Dalam dunia usaha, intinya adalah selalu mencoba dan berinovasi.
Sistem yang digunakan hendaknya selalu diperbaiki dan berkembang sesuai pola pikir kita. Dari sisi SDM, pengkaderan harus tetap terjaga. Harapannya, tidak ada kekagetan jika harus berhadapan dengan problem. Dengan begitu, jalan keluar akan mudah dicapai.
sumber :
http://www.anneahira.com/karir/dunia-usaha.htm :mantap